Agung Sugenta Inyuta
PESAWARAN - Panwaslu (pengawas pemilihan) Kecamatan Kedondong kemarin sore mengundang pemilik Pondok Pesantren Anwarul Hidyah Nur Kholiso yang bertempat di Jl. Way Ratai Km.2 Sungaidua Desa Kedondong Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, Senin(20/10/2020).
Pemilihan pondok pesantren Anwarul Hidyah tersebut sudah 2 kali dipanggil untuk diambil keterangan terkait temuan panwaslu Kedondong kegiatan orasi mendukung pasangan calon nomor 2 dendi-marzuki dan pelangaran protokol kesehatan.
Dari klarifikasi yamg diberikan oleh ketua Panwaslu Kedondong Faisal, S.Pd menyampaikan perihal pengambilan keterangan pemanggilan tersebut.
"PHL panwaslu mendengar ada seruan ajakan dari anaknya almarhum kiyai santari untuk memilih calon nomor 2.
Panitia(persatuan mantan kepala desa) meminta ijin ditempat lain tidak dapat, dan ponpes Anwarul Hidyah yang memberi ijin, yang ternyata dalam acara ada kampanyenya", jelas Faisal.
Terkait poltik uang yang terjadi di acara tersebut, keterangan Panwaslu.
"Mereka mengatakan ada bantuan untuk 40 orang yatim piatu dari desa-desa ae Kecamatan Kedondong, menerima amplop yang berisi uang 100ribu rupiah untuk peroarang", jelas Faisal.
Pantia pelaksanaan sendiri adalah persatuan mantan kepala desa dan untuk pendalaman akan memanggil, dan lain terkait tempat ketua panwaslu menyampaikan.
"Karena mereka tidak punya surat tanda tempat pelaksanaan(STTP) untuk melaksanakan Kampaye, dan Zulkifli (orang tua Paslon nomor 2) yang melaksanakan Kampanye yang bukan tim kampanye", jelas Faisal.
Untuk pelanggaran tersebut terdapat dalam undang-undang nomor 10 tahun 2016 pasal 187A yang bila terbukti bisa terjerat pidana penjara minimal 36 bulan dan maksimal 72 bulan serta denda paling sedikit Rp.200 juta dan paling banyak Rp.1.Milyar.
"Untuk lebih lanjutnya, panitia dari permandes kita akan undang untuk pendalaman lebih lanjut", tutup Faisal.(Agung)
Agus Riyanto 
Updates 
Karmel 
